Apa arti P2P Lending

Fintech P2P (Peer to Peer) Lending adalah sebuah layanan yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower) untuk melakukan transaksi pinjam meminjam melalui sistem elektronik, baik melalui aplikasi maupun laman situs web (website). P2P Lending dapat berkembang di Indonesia karena masih sangat rendahnya inklusi keuangan di Indonesia. Umumnya pinjaman modal usaha memerlukan agunan, sedangkan P2P Lending dapat menyediakan pinjaman tanpa agunan.

Pemberi pinjaman adalah orang atau badan usaha yang memiliki piutang karena perjanjian transaksi pinjam meminjam melalui sistem elektronik.

Peminjam adalah orang atau badan usaha yang memiliki utang karena perjanjian transaksi pinjam meminjam melalui sistem elektronik.

Perusahaan P2P Lending harus mendapatkan tanda Terdaftar sebelum menjalankan kegiatan operasionalnya dan dalam waktu maksimal 1 (satu) tahun wajib mengajukan permohonan Berizin ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Pemberi pinjaman harus membaca syarat dan ketentuan perjanjian sebelum melakukan pendanaan, karena segala risiko keterlambatan pembayaran dan gagal bayar ditanggung oleh pemberi pinjaman. Peminjam harus membaca syarat dan ketentuan perjanjian sebelum melakukan pinjaman, ajukan pinjaman pada perusahaan P2P Lending yang sudah Terdaftar atau Berizin di OJK, ketahui bunga serta denda pinjaman yang berlaku.

Kelebihan P2P Lending bagi pemberi pinjaman adalah dapat memberikan pinjaman dengan mudah dan cepat, serta mendapatkan suku bunga yang menarik.

Kekurangan P2P Lending bagi pemberi pinjaman adalah terjadinya gagal bayar sehingga dana bisa lenyap.

Kelebihan P2P Lending bagi peminjam adalah mendapatkan suku bunga yang bersaing dengan lembaga keuangan resmi, proses pengajuan pinjaman yang mudah dan cepat, serta tidak memerlukan agunan.

Kekurangan P2P Lending bagi peminjam adalah bila terlambat membayar maka bunga dan denda bisa melejit tinggi, pinjaman cocok untuk jangka waktu pendek karena semakin lama tenornya maka bunga akan semakin tinggi.